Rabu, 28 Maret 2012

Sistem Tarif Cukai


Tarif Cukai

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pasal 5 Undang-undang Cukai diatur
mengenai tarif cukai sebagai berikut :
1.Barang kena cukai berupa hasil tembakau, dikenakan cukai berdasarkan tarif paling tinggi :
a. Untuk yang dibuat di Indonesia :
-  275% (dua ratus tujuh puluh lima persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual pabrik(HJP) ; atau
-  57% (lima puluh tujuh persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran (HJE).
b. Untuk yang diimpor :
-  275% (dua ratus tujuh puluh lima persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah nilai pabean ditambah bea masuk ; atau
-  57% (lima puluh tujuh persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.
2.   Barang kena cukai lainnya dikenakan cukai berdasarkan
tarif paling tinggi :
a . Untuk yang dibuat di Indonesia :
-  1.150% (seribu seratus lima puluh persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual pabrik ; atau
-  80% (delapan puluh persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.
b. Untuk yang diimpor :
– 1.150% (seribu seratus lima puluh persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah nilai pabean ditambah bea masuk ; atau
– 80% (delapan puluh persen) dari harga dasar apabila harga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.

Macam – macam tarif cukai yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu :

1) Tarif cukai advalorum atau persentase
Dalam sistem tarif advalorum, pungutan cukai dihitung berdasarkan besaran
persentase tertentu yang dikalikan dengan harga dasar tertentu .

Cukai = Tarif Cukai x HJE x JSB BKC
Ket :
HJE : Harga Jual Eceran
JSB BKC : Jumlah Satuan Barang Kena Cukai
Harga Dasar yang di terapkan adalah harga jual eceran(HJE).

Contoh : Sigaret Putih sebanyak 9.000 bungkus isi
12 batang perbungkus, HJE Rp. 7.000,- dengan tarif cukai
30 % maka cukainya adalah :
30% x Rp. 7.000,- x 9.000 =
Rp. 18.900.000,-

2) Tarif Cukai Spesifik
Dalam sistem tarif cukai spesifik, pungutan cukai dihitung dengan cara
mengalikan antara Tarif cukai dalam satuan Rupiah dengan jumlah satuan spesifik
tertentu, misalnya : jumlah dalam liter, jumlah dalam batang, dan sebagainya.

Cukai = Tarif Rp x Jumlah Satuan Spesifik (liter atau batang)
Tarif Cukai = Rp. ………/satuan BKC

Contoh :
a). Tarif cukai Etil Alkohol = Rp. 3.000,-/liter.
Jadi 20.000 liter E.A. Cukainya adalah :
Rp. 3.000,- x 20.000 = Rp. 60.000.000,-
b). Tarif cukai MMEA berkadar 1 % = Rp. 2.000,-/liter.
Jadi bila MMEA sebanyak 500 karton berisi 50 botol
@ botol 500 ml/cc, maka cukainya :
500 x 50 x 500/1000 x Rp. 2.000,- = Rp. 25.000.000,-

3) Tarif Cukai Gabungan
pada prakteknya sistem tarif gabungan bukanlah suatu pilihan tarif yang permanen. Sistem tarif gabungan biasanya hanya digunakan pada masa transisi ketika pemerintah hendak mengalihkan suatu sistem tarif advalorum menjadi sistem tarif spesifik atau sebaliknya.Tujuannya adalah agar tidak menimbulkan gejolak berlebihan dan sekaligus sebagai transisi terhadap proses pengalihan sistem tarif baru.

Cukai = (Tarif % x Harga Dasar) + (Tarif Rp x Jumlah Satuan tertentu)

Harga Dasar
di dalam pasal 6 Undang-undang Cukai, ketentuan mengenai harga dasar
berbunyi sebagai berikut
1) Harga dasar yang digunakan untuk perhitungan cukai atas BKC yang dibuat di
Indonesia adalah harga jual pabrik atau harga jual eceran.
2) Harga dasar yang digunakan untuk perhitungan cukai atas BKC yang diimpor adalah nilai pabean ditambah bea masuk atau harga jual eceran.

a) Harga Jual Eceran, pengertiannya adalah harga yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai dasar  penghitungan besarnya tarif cukai. Oleh karena penetapan HJE Hasil tembakau dilakukan oleh Pemerintah.
b)Harga Jual Pabrik, pengertiannya adalah harga penyerahan pabrik kepada penyalur atau konsumen yang didalamnya belum termasuk cukai.

Untuk mengetahui Penghitungan Pungutan Cukai, Klik link di bawah
Penghitungan Pungutan Cukai









Sumber:
Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai
Surono.2010.Teknis Cukai.Jakarta:Pusdiklat Bea dan Cukai.
Kadir,Achmad.2011.Undang-Undang Cukai.Jakarta:Pusdiklat Bea dan Cukai.

 
Design by M.Zulhunain Fahmi | Add Me Facebook - Twitter | Follow Me